Puisi Satire SINGGAHLAH KE KOTAKU, TUAN
SINGGAHLAH KE KOTAKU, TUAN Wawan Tallawengkaar Jalanan tak pernah sepi dari ketabahan pejalan kaki Kerumitan di kepala terurai oleh tangisan pasrah Tak ada suara bising di jalan raya yang membuat gadis-gadis bunting Kotaku seperti mati dalam semangatnya menanti Hai Tuan, ... Singgahlah ke kotaku Ceritakan kisah perjalananmu di tembok-tembok yang hampir runtuh Berilah sedikit warna pada suara hati kami Atau, Tuan juga boleh kencing berdiri di sudut rumah kami Agar kami bisa berteriak lantang tanpa bimbang Tuan, ... Apa Tuan tahu nama kotaku? Singgahlah lebih lama, akan kuajak berkeliling kota Menyusuri gang yang semakin sempit oleh ketidakberdayaan Dan melihat pemandangan yang indah sebelum petang Sebab malam terlalu gelap mata Lihatlah, ... !!! Jam dinding di kantormu terus berputar Sediakan waktu untuk kami yang lelah menunggu Datanglah Tuan, dan singgahlah lebih lama Tentu Tuan tak keberatan dengar rengekan anak-anak kami yang tak ada lagi suara Mereka hanya ak