Puisi Satire SINGGAHLAH KE KOTAKU, TUAN

SINGGAHLAH KE KOTAKU, TUAN
Wawan Tallawengkaar







Jalanan tak pernah sepi dari ketabahan pejalan kaki
Kerumitan di kepala terurai oleh tangisan pasrah
Tak ada suara bising di jalan raya yang membuat gadis-gadis bunting
Kotaku seperti mati dalam semangatnya menanti

Hai Tuan, ...
Singgahlah ke kotaku
Ceritakan kisah perjalananmu di tembok-tembok yang hampir runtuh
Berilah sedikit warna pada suara hati kami
Atau, Tuan juga boleh kencing berdiri di sudut rumah kami
Agar kami bisa berteriak lantang tanpa bimbang

Tuan, ...
Apa Tuan tahu nama kotaku?
Singgahlah lebih lama, akan kuajak berkeliling kota
Menyusuri gang yang semakin sempit oleh ketidakberdayaan
Dan melihat pemandangan yang indah sebelum petang
Sebab malam terlalu gelap mata

Lihatlah, ... !!!
Jam dinding di kantormu terus berputar
Sediakan waktu untuk kami yang lelah menunggu
Datanglah Tuan, dan singgahlah lebih lama
Tentu Tuan tak keberatan dengar rengekan anak-anak kami yang tak ada lagi suara
Mereka hanya akan berbisik dan menyentuh hati Tuan dengan senyuman

Demak 06 Januari 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anglocita

Srengenge - Puisi Bahasa Jawa

Tenggara