Prasangka Cinta LDR

PRASANGKA






Aku kalah, dan perlahan meninggalkan keterasingan di antara kita
Mengemasi kenangan-kenangan yang begitu indah dulu sebelum kita dipisahkan jarak Seharusnya jarak menumbuhkan rasa rindu yang berkembang menjadi penantian yang indah
Namun angin berhembus meniupkan duga-duga
Atau memang kau sendiri yang menciptakan segudang prasangka

Sekuat tenaga aku di sini meneguhkan keyakinan cinta kita
Memegang erat janji kita sampai engkau kembali
Namun nyatanya engkau menuduhku seolah membuatmu terluka
Yang pada akhirnya melukaiku dengan prasangkamu

Aku tak mau menduga-duga, bahwa sebuah alasan tercipta untuk rasa bosan
Dan kau sudah menemukan yang lain di sana
Aku mengalah dari semua perdebatan yang kau ciptakan
Dan keberadaanmu berangsur menghilang dari hari-hariku
Tak ada lagi chat mesra, walau hanya sekadar "hai, ...

Kita putus, di saat cinta sedang diuji oleh jarak dan waktu
Mungkin, di saat engkau kembali nanti kita bertemu seperti orang asing
Atau bahkan tak lagi ada rasa ingin bertemu
Aku benar-benar ditelan sebuah prasangka
Dan tak satupun penjelasan yang bisa engkau terima

Baiklah, mungkin inilah yang harus aku jalani
Hidup dengan prasangka dan mengubur dalam-dalam sebuah kenangan
Dan aku menolak untuk patah hati
Hanya karena engkau tinggalkan

Suatu saat nanti, jika kau menyadari bahwa semua alasan yang kau ciptakan telah menjadi kenyataan
Dan akhirnya aku juga menemukan seseorang yang kau tuduhkan
Jangan datang padaku dengan muka penyesalan


Wawan Tallawengkaar

Demak, 04 Januari 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anglocita

Srengenge - Puisi Bahasa Jawa

Berkabung dalam Puisi