Cinta dan Kenangan

RUBAH HUTAN KENANGAN Kabut tebal masih menyelimuti kepalaku Mataku terjatuh di hutan tanpa musim Langkah kakiku meraba wajah mentari Dingin, mentari tenggelam oleh kesunyian Bersama hujan, kurentang barisan waktu Membaca kembali sudutsudut ruam rindu Berluka tanpa darah di tiap ruas bisu Aku kembali mencari mata pelangi Dimana hujan rindu bungabunga Taman hati penuh wangiwangi Di tengah hutan berlumut batu Kicau burung dari ranting puisi Hati nan pilu, airmata hujan Kemudian berlari ke seberang Memungut jantungku Berdegub kencang Dan mengambil mataku Kudapati seekor rindu Memakan wewangian Ada dalam mataku Mulai hidup dalam kenangan Wawan Tallawengkaar Tegal 22 Juni 2018