Senja dan Kenangan

MASIH TENTANG SENJA



Masih saja aku tak bisa membedakan
Senjasenja yang terlewati waktu
Terperanjat aku di setiap tatapan
Walau senja masih seperti dulu
Waktu kita menikmati sejumput rindu
Angin dingin berhaluan kehangatan
Rona merah di wajahmu, kucumbu

Sekiranya malam menuju pagi
Rembulan yang tersabit cinta
Matamu adalah purnama
Aku menemukan rasa tak biasa
Seumpama diri bermandi melati

Kasih ..., dalam temaram
Sehening apapun lembaran malam
Namamu begitu riuh di kepalaku
Wajahmu menjelma dalam pejamku

Ketika senja beranjak ..
Aku mulai takut malam berubah arah
Menuju kesunyian tanpa sajak
Dan, kenangan mulai bernanah

Jangan ..., jangan pergi, lalu
Tinggalkan aku bersama luka
Tetaplah dengan seadamu
Temu adalah adaku asa

Masih tentang senja
Sebuah kisah takkan kulupa



Wawan Tallawengkaar. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Srengenge - Puisi Bahasa Jawa

Anglocita

Kisah Cinta yang Tak Pernah Usang