Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Aku (i)lah Kekasih

Gambar
Aku(i)lah Apa engkau tahu mengenai gerimis? Orang bilang itu adalah tangis Apa engkau tahu apa itu rindu? Orang bilang itu seperti candu Lalu apa yang bisa membuatku menangis Bukan terluka karena harapan yang sirna Adalah cinta yang belum mampu kutepis Sebagaimana rindu bertubi-tubi menyiksa Kuhafal bagian yang membuat terpesona Di wajahmu, sepasang mata rinjani Dan kuutarakan pada bait-bait berima Kusempurnakan sebagai puisi Apa engkau tahu tentang puisiku? Di langit-langit aku tuliskan Tentangmu tentangku Mendekatlah, akan aku bacakan Wawan Tallawengkaar Demak 23 juli 2018

Sajak Langkah Tanpa Jejak

Gambar
LANGKAH TANPA JEJAK Di balik bukit sayupsayup kudengar alunan lagu yang sering kita nyanyikan. Aku terpejam, lalu berlari secepat kilat menerobos kenangankenangan pahit. Hingga kutemukan dirimu yang begitu anggun tersenyum padaku sebelum akhirnya meninggalkanku. Sekuat tenaga, kuulurkan tangan untuk meraihmu agar tak menghilang tanpa ramburambu. Lalu kutersadar, lagu itu menyerupaimu. Aku kembali, mendapati diriku di gelap malam yang begitu congkak dan tak sudi memberikan kerlapkerlip bintang. Hanya ada rintikrintik lembut menyentuh pipiku, entah itu dari udara malam atau dari hatiku sendiri yang berelegi. Bersama waktu, kucoba mengumpulkan keberanian untuk menemui sebuah kenyataan. Pahit? Aku sudah lupa rasanya. Terlalu terbiasa, sedusedan dan lukaluka Adakah sebutir gula,? Yang menyerupai cinta? Dengan begitu, sebutirpun terasa sangat manis. Dan, Bersama waktu, aku melangkah tanpa jejakmu. Di sampingku, di kamar kita, halaman, bahkan di tubuhku. Esok pagi ... Setelah kusim...

Puisi Mengurai Air Mata

Gambar
MENGURAI AIRMATA Aku membawa seekor puisi yang jalang Sejak se-patah, kata cinta untukmu Tersesat di hutan paling kenang Bersikeras memberi arti hadirmu Di dunia tanpa raga Dilingkari butirbutir mimpi Kuterpedang serpihan kaca Tak begitu sakit, tapi bertubitubi Airmataku keruh, dipenuhi rindurindu Mengalir begitu deras penuhi telaga sunyi Bayangan rembulan, tersabit mataku Menari bersama gemericik dalam hati Sepatah ini, arang meremah Mungurai airmata Linangan hening pasrah Menjadi penuh makna Rindurindu terlalu renta Cita cinta menjadi kabut putih Gumamgumam tafsirkan airmata Puisi pun bersuara lirih #rontokankuekering

Puisi DOA

Gambar
D O A Gumamku dalam doadoa yang manis Di antara terompah yang menjajar sunyi Berharap gerimis tak menetas tangis Dan wangi ampo menjadi risalah hati Perihal esok pagi, yang tiada jejakmu Aku menandainya di antara bintang Dalam gelap, nyala lilinku begitu ragu Berkelahi dengan hembusan angin jalang Sebelum anakanak kantuk datang Doadoa untukmu merebah sejenak Mengumpulkan keberanian ruang Di ujung malam melingkari almanak Ketika langkahku melambat oleh hujan Dimana usia semakin keriput Sebuah epilog tentu harus dibacakan Dan doadoa menjadi sandaran Mari bergumam, di akhir cerita Dengan doadoa yang manis Wawan Tallawengkaar

Kisah Cinta yang Tak Pernah Usang

Gambar
SAJIAN KISAH TAK PERNAH USANG Matahari bergeser ke belakang kepala Bayanganku memanjang bersahaja Menyentuh hamparan pasir putih Langkahku hendak meninggalkan perih Namun sebuah kisah memanjang Melingkupi hariku kala malam menjelang Ada coretancoretan kecil, melekat Menjadi kisah yang semakin kesumat Seikat kembang kuletakan ditengah kita Mataku dan matamu saling mengeja Meraba debar di dalamnya hati Menyimpul senyum, sewangi melati Dan aku menulis kata rindu Meruas dalam buku Yang kelak kita baca Menjadi jejak antara kita Wawan Tallawengkaar Demak 09 juli 2018