PULANG

PULANG







Aku sedikit ragu pada apa yang menjadi kegelisahanku selama ini
Ketika dalam perjalanan pulang membawa segenggam serpihan hati
Sebenarnya banyak pintu yang terbuka untuk kusinggahi
Agar aku bisa menata kembali potongan kisah yang kau tinggal pergi
Namun aku lewati dengan alasan yang tak pernah kau mengerti
Hingga merasa bingung, kemana akan pulang sebagai akhir labuhan hati
Sementara tak ada lagi rumah yang dulu hati ini merindui

Aku benar-benar ingin pulang
Sebagaimana rindu ini begitu liar dan jalang
Menggerogoti jiwaku dan mulai sedikit meradang
Aku rindu kepulan asap kopi di beranda dan teduhnya wajahmu di kala siang
Kini semua itu tak lagi kudapati di hatiku yang malang
Rindu pada siapa? Pulang kemana? Pertanyaan itu selalu terulang

Entahlah, ... aku hanya ingin pulang
Walau kutahu, ... tanah yang dulu kupijak telah hilang
Setidaknya, ada suatu tempat yang indah untuk dikenang
Aroma kota yang masih sejuk dan suara ilalang yang begitu riang
Dimana kita berdua pernah merentang tawa bahagia sampai pagi menjelang
Bahkan tawamu masih terngiang hingga sekarang

Jarak tanah rentang dan waktulah yang mencerai pelukan
Kabar angin pun meniupkan duga-duga yang keterlaluan
Membuatku gelisah dan ragu di separuh perjalanan
Apakah aku sanggup menerima kenyataan
Ketika aku pulang, akan menambah rasa sakit yang tak terelakan
Karena aku tahu, kau tak lagi menjadi harapan



Wawan Tallawengkaar
Demak 26 Oktober 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anglocita

Srengenge - Puisi Bahasa Jawa

Tenggara