Setelah Mata Hati Terbenam
Setelah Mata Hati Terbenam
Wawan Tallawengkaar
Aku hanya ingin memastikan kau membawa baju hangat dan bekal yang cukup, karena perjalanan selepas persimpangan akan ada banyak kabut tebal yang bisa mengelabui langkahmu.
Hujan sepanjang hari bisa membuatmu kedinginan.
Andaikan dunia hanya sepetak rumah, mungkin tak akan ada suara ketukan pintu dari orang asing, kecuali perbincangan dan makan-makan.
Di antara kemungkinan yang tidak mungkin, aku selalu menuliskan hal-hal yang masih andaikata. Seperti keberadaanmu yang selalu menitis di sajak-sajak yang tak bisa aku hentikan.
Kutuliskan sajak sebisaku, sebagaimana doa yang terucap dari dalam hati.
Sepeninggal cinta; barangkali hatiku seperti selembar daun yang jatuh ke tanah, sedangkan kau ibarat burung yang berkicau di pucuk ara.
Setelah matahari terbenam dan semua menjadi gelap, mungkin aku tak akan lagi bisa mengingat orang-orang yang kucintai, atau bahkan aku tak bisa menjangkau ingatan tentang diriku sendiri.
Demak, 23 Des 2022
Komentar
Posting Komentar