GADIS TUA
GADIS TUA
Wawan Tallawengkaar
Sambil bernyanyi rendah sebatas telinganya
Selang air panjang yang menggulung basah
Sepagi embun yang terjatuh di kelopak mata
Ia berbincang pada butir butir air yang jatuh ke tanah
Bunga bunga di taman rumahnya bermekaran
Hingga harumnya membuat ia selalu cemburu
Pagi, siang, sore dan malam yang merambat perlahan
Waktu perlahan mengikis cahaya segumpal rindu
Rindunya semakin redup pada kekasih pujaan hati
Bentangan kasih yang selalu terjaga dengan airmata
Kini telah membuat cinta terlunta hingga mati
Tiada sedikitpun hembusan dari napas pelipur lara
Entah sudah berapa lama sejak ia membuka hati
Pada pria yang membuatnya menutup segala pintu
Tatapan matanya selalu jatuh di gerbang janji janji
Hingga kelopak matanya mengadung benih benih pilu
Demak 21 Januari 2019
Komentar
Posting Komentar