Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Hujan, Kenangan dan Patah Hati

Gambar
Hujan, Kenangan dan Patah Hati Wawan Tallawengkaar Kemarau telah tanggal, hujan mulai menumbuhkan rumput-rumput liar di teras rumah.Kenangan tentangmu pun merambat perlahan menguasai pikiranku, di mana rasa kehilangan menciptakan bayang-bayang. Wajahmu, dengan lesung di pipi yang selalu tersenyum, tatkala kita berdua duduk menikmati secangkir teh hangat di teras rumah ini.Senyum yang begitu manis, namun pahit di ujung perkataanmu.Aku tak pernah menyangka, ini semua akan terjadi. Sebuah keputusan yang tak mudah aku terima. Dan yang lebih menyakitkan lagi adalah setelah itu kaudiam, lalu pergi meninggalkan hatiku yang kaupatahkan.Semuanya tentang kita berakhir di tengah derasnya hujan.Dan ini adalah permulaan dari sebuah penderitaan yang akan kutanggung.Karena melepasmu adalah sebuah kerelaan yang tak pernah aku relakan. Seperti sesuatu dari bagian hidupku yang hilang.Dan mengenangmu adalah satu-satunya cara untuk memilikimu selamanya.Entah sudah berapa lama, sejak engkau pergi dari hidu...

Sajak Sajak Bulan Juli

Gambar
Sajak Sajak Bulan Juli Wawan Tallawengkaar Bola mataku mengambang di genangan masa lalu Terombangambing gelombang rindu Angin yang berubah haluan di awal bulan juli Mulai bercabang, menjadi suara delusi Jarak telah dipersunting oleh waktu Secarik kertas menjadi basah oleh airmataku Seketika lidah menjadi arang Menuliskan kembali cinta yang hilang Bagaimana aku bisa menempuh kesepian Tak ada jalan lain yang kutemukan Kau seperti lenyap di telan prasangka Tak menghiraukan aku yang terluka Aku menunggu sampai akhir bulan juli Berharap engkau akan kembali Sebelum penghujan tinggal nama Dan angin tak lagi bersuara DMK130620

Jalan Setapak

Gambar
Jalan Setapak Wawan Tallawengkaar pagi di kejauhan lirih kudengar suaramu berteriak entah kenapa ... jalan setapak ini mulai berbelit-belit di ranting berduri laba-laba menjaring matahari selepas mandi entah kenapa ... duri itu, seluruh bayangannya menusuk mataku ada kenangan purba telah menjadi fosil dalam kepalaku entah kenapa ... suaramu kembali terdengar begitu dekat langkahku terhenti di ujung setapak jatuh bersimpuh entah kenapa ... ekor mataku basah Sebuah nama tertulis jelas di batu nisan namaku entah kenapa ... jalan setapak itu hilang Kr. 100620

Terompah

Gambar
T E R O M P A H Wawan Tallawengkaar Terompah menjajarkan sunyi Pada kening-kening yang tak lagi mengingat Jejak menyesali suara langkah yang hilang Ketika airmata berpapasan dengan takdir Ketika malam melampiaskan keheningan Suara itu kembali terdengar Dari bilik-bilik beku Di kedalaman rindu Terompah mengajarkan sepi Pada hening-hening yang tak lagi sunyi Jarak menyesali waktu yang hilang Ketika penanda tak lagi melingkari Ketika malam merajam rindu Tangisan itu kembali terdengar Dari rintik-rintik hujan Di kedalaman kalbu Demak, 05 April 2020

Kosakata - Senandika Puisi

Gambar
Kosa Kata Wawan Tallawengkaar Aku terlanjur tenggelam oleh perasaanku sendiri dan menjadi kosakata yang tak pernah selesai menjadi kalimat. Di setiap kesunyian yang paling sepi, airmata menukas pada keheningan. Tak ada sesiapa yang mampu menyelamatkan kosakataku, kecuali kebohongan-kebohongan yang jujur. Dan sedikit sekali memberikan makna pada serangkaian cerita. Keheningan berlalu begitu saja tanpa menumpahkan sedikit mantra untuk nyanyian-nyanyian pilu. Dan meninggalkan rasa sakit yang mulai menelusuri ruang-ruang gelap. Keberadaanku tak ada lagi yang mengenali kecuali kosakataku sendiri Dan kepiluan terus bernyanyi hingga petang Suara nyanyian itu begitu serak, seolah napasnya berpegangan erat pada kerongkongan. Dan rasa sakit itu menabuh dinding jantung dengan keras. Telingaku terasa begitu sakit: adakah nyanyian yang lebih mengerikan? Aku pikir tak ada yang lebih mengerikan selain nyanyian melata dengan nada terpenggal. Untuk siapa airmata ini jatuh,? Untuk kebodoha...

Puisi Satire SINGGAHLAH KE KOTAKU, TUAN

Gambar
SINGGAHLAH KE KOTAKU, TUAN Wawan Tallawengkaar Jalanan tak pernah sepi dari ketabahan pejalan kaki Kerumitan di kepala terurai oleh tangisan pasrah Tak ada suara bising di jalan raya yang membuat gadis-gadis bunting Kotaku seperti mati dalam semangatnya menanti Hai Tuan, ... Singgahlah ke kotaku Ceritakan kisah perjalananmu di tembok-tembok yang hampir runtuh Berilah sedikit warna pada suara hati kami Atau, Tuan juga boleh kencing berdiri di sudut rumah kami Agar kami bisa berteriak lantang tanpa bimbang Tuan, ... Apa Tuan tahu nama kotaku? Singgahlah lebih lama, akan kuajak berkeliling kota Menyusuri gang yang semakin sempit oleh ketidakberdayaan Dan melihat pemandangan yang indah sebelum petang Sebab malam terlalu gelap mata Lihatlah, ... !!! Jam dinding di kantormu terus berputar Sediakan waktu untuk kami yang lelah menunggu Datanglah Tuan, dan singgahlah lebih lama Tentu Tuan tak keberatan dengar rengekan anak-anak kami yang tak ada lagi suara Mereka hanya ak...

Prasangka Cinta LDR

Gambar
PRASANGKA Aku kalah, dan perlahan meninggalkan keterasingan di antara kita Mengemasi kenangan-kenangan yang begitu indah dulu sebelum kita dipisahkan jarak Seharusnya jarak menumbuhkan rasa rindu yang berkembang menjadi penantian yang indah Namun angin berhembus meniupkan duga-duga Atau memang kau sendiri yang menciptakan segudang prasangka Sekuat tenaga aku di sini meneguhkan keyakinan cinta kita Memegang erat janji kita sampai engkau kembali Namun nyatanya engkau menuduhku seolah membuatmu terluka Yang pada akhirnya melukaiku dengan prasangkamu Aku tak mau menduga-duga, bahwa sebuah alasan tercipta untuk rasa bosan Dan kau sudah menemukan yang lain di sana Aku mengalah dari semua perdebatan yang kau ciptakan Dan keberadaanmu berangsur menghilang dari hari-hariku Tak ada lagi chat mesra, walau hanya sekadar "hai, ... Kita putus, di saat cinta sedang diuji oleh jarak dan waktu Mungkin, di saat engkau kembali nanti kita bertemu seperti orang asing Atau bahkan tak la...