Jatuh

PERIHAL JATUH



Rupannya aku terlalu angkuh
Terbang menembus tabir ruh
Rupanya aku terlalu congkak
Mendongak tempurung otak

Perihal jatuh,
Aku meletih berpeluh
Melayang di atas angkasa
Bagaimana aku jatuh tanpa raga?

Perihal luka,
Bagaimana aku terluka?
Sementara raga tiada darah
Hanya saja, mungkin mati dengan pasrah

Perihal mati,
Baru kali ini terasa diri
Menghela tanpa napas
Beranjak tanpa tilas

Perihal jatuh berluka, kemudian mati
Tak ada pembeda, sama terberi
Perihal jatuh cinta, tiada logika
Bisa saja aku mati karena cinta



Wawan Tallawengkaar
Demak 10 Mei 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anglocita

Srengenge - Puisi Bahasa Jawa

Berkabung dalam Puisi