Postingan

Puisi Kontemplasi - Pesan Dari Tanah Basah

PESAN DARI TANAH YANG BASAH Wawan Tallawengkaar Aku mendengar suara akar rumput berdesakan Sebagian menyelinap di antara akar lapuk pohon tua Menyembunyikan sebuah rahasia kemarau yang panjang Sebagian lagi berlari menuju mata air nuraniku Dengan susah payah membawa pesan dari tanah yang basah "Wahai Tuan, jangan menangis melampaui kesedihanmu." Entahlah, tak kuasa aku menahan airmataku Sedangkan pohon tua menyayikan lagu-lagu tentang petualang Dan rumput mulai bergerombol membicarakan bunga kamboja yang mulai mengering Rasanya aku ingin jatuh dan memeluk pusara yang termakan usia Di bawah pohon tua, aku ingin membicarakan banyak hal Dan tak ingin melihat kekacauan di mana-mana kecuali dalam kepalaku Ibu, aku ingin menumpahkan airmata untuk waktu yang kulewati sia-sia Purworejo, 15 November 2019

Puisi Cinta Special Ulang Tahun Untuk Sang Kekasih

BERSEMBUNYI DENGAN WAKTU Aku menyelinap di setiap hamparan sajak Menyembunyikan selarik permohonan Menutupi harapan dari pandangan Karena aku tak kuasa beranjak Biarlah kutangisi sendiri Ketiadaan wujud cinta yang kuberi Sebab perasaanku terpenggal diperjalanan Dan takkan mampu mewujudkan harapan Selalu aku sembunyikan doa yang suci Agar hanya langit yang menatanya Menjadikan engkau selalu bahagia Walau tanpa adaku di sisi Takkala kau lihat wajahku Dan kau berpaling, tiada mengapa Sebab, kau takkan bisa mengelak dari doaku Berbahagialah, penuhi hatimu dengan cinta Usia mungkin menindaklanjuti masa lalu Menyadari, betapa hidupmu lebih berharga Bahagiamu adalah harapanku, dan puisiku Menyempurnakan doa yang selalu bergema Wawan Tallawengkaar 18 September 2019 Happy milad, untuk sebuah kemungkinan yang tak mungkin.

Puisi Cinta Sedih: Di Ambang Senja

DI AMBANG SENJA Ada mimpi mimpi yang terguncang Lalu jatuh di antara realita Menjadi bayang bayang Sebelum senja Mungkin malam nanti Dan malam malam berikutnya Aku akan sibuk mengelabui luka Agar aku bisa tersenyum di setiap pagi Karena tentangmu, aku tak bisa lupa Dan aku tak tahu cara melupa Aku hanya bisa merekayasa Dengan kekata "aku baik baik saja" Senja yang berguguran di mataku Mengutarakan beberapa bait puisi Tentang luka yang teramat rindu Dan tak sempat lagi terucap dalam hati Ketika malam, aku benar benar gulita Walau purnama silih berganti Mewarnai malam penuh cahaya Bersama bintang yang berempati Aku terjebak di sisi paling gelap Bersama mimpi mimpi yang terjatuh Realita menjadi semakin gagap Dan aku terpelanting begitu jauh Mungkin cinta yang kuemban Terlalu berat dan penuh mala Banyak  duga duga yang keterlaluan Hingga rindu dan benci berprasangka Tentang senja, memang tak pernah sama Tapi aku mengingat nama yang sama Walau musim...

Jenggala

JENGGALA Wawan Tallawengkaar Aku lihat dari sini, ... Hamparan katakata Yang tumbuh di lereng puisi Dan beberapa anak anak masa lalu Berlarian kesana kemari Dari dahan lalu loncat ke batu Seekor rindu, ... Yang kutangkap semalam Kulepas kembali bersama mereka Kemudian aku berpaling Meninggalkan Angin barat sudah kembali Rumput yang sembunyi mulai gaduh Di atas batu berlumut, suara berdesis Matanya hitam, menyimpan sumpah serapah Dibawah air terjun, dari tepian Sekumpulan anak katak berloncatan Aku mengayunayunkan kaki di air Memastikan suarasuara Sebelum sore, aku bergegas Menuju jalan setapak Bukan jalan untuk pulang Dari mereka Aku tak perlu berlari Cukup dengan langkah sederhana Perihal angin barat, aku tak begitu risau Dan aku sudah siap untuk patah hati Jalan setapak ini begitu sunyi Langkahku menakar batubatu Mataku menimbang guguran daun Yang kulihat hanya keresahan Aku berpapasan dengan takdir Lalu kusembunyikan rinduku Tak ada percakapan Dar...

Puisi Kala Sang Waktu

Gambar
KALA; Wawan Tallawengkaar Sepagi ini, ... Meneguhkan doa Dengan suhu yang berbeda Menindak beberapa keterbatasan Melalui keheningan dan suara kerisauan Beberapa tatapan, ... Seolah melingkariku sebagai kesedihan Dan beberapa tetes airmata Tak mampu aku urungkan Betapa sebuah daya, yang bukan dayaku Ketabahan, ... Adalah salah satu rekayasa Agar hati menerima sebagaimana mestinya Sore ini, ... Jalanan terasa begitu lurus Dengan segala likalikunya Ada rasa yang sangat kuat Di ujung sana Segala mengenaimu, ... Menarik jalanku begitu kuat Dan pandanganku begitu lurus Entah bagaimana setelahnya Mataku berkacakaca Sampai, ... Sebuah ketukan lampu merah Mengantarkan irama detak jantungku Lalu lepas dipersimpangan Menemui kembali kesedihanku Semalam, ... Aku menemui kesedihanku Dengan mata terpejam Terdengar gumam lirih Yang menyimpulkan sebuah asa Dan waktu melingkari ketentuan Jika dalam mataku Kau melihat kesedihan Temui aku di setiap doa Dan pagi ini,...

Puisi Cinta yang Bikin Baper

CINTA; Kekasih, ... Biarkan mereka menganggapku lebay Hanya karena melulu menuliskan sebuah puisi cinta Karena tangan ini tak begitu mampu menulis tentang kebencian Kekasih, ... Tak bisa bersamamu saat ini Hanya karena jarak rentang dan waktu Bukan berarti takkan bersama selamanya Jika memang engkau jodohku Aku tak perlu risau perihal nasib Niscaya engkau akan kembali padaku Aku mengulum kegelisahan yang ada dalam hati Sebelum selarik kata tertulis dalam sajak Hingga mataku terpejam, ... Tak satupun sajak mampu menafsirkannya Dan jika aku terbangun bukan karena cinta Dunia ini bukanlah tempatku Dan kau, .. Membuka mataku dengan cinta Sekiranya langit, yang kupandang begitu jauh Merebahkan beberapa embun khusus untukku Tiada mampu aku mengelak, ... Walau mungkin kedinginan dan rasa sepi menemani Takkala angin semilir memuji keanggunanmu Aku begitu cemburu, ... Lalu hatiku menguap bersama embun Mengisi ruang dimensi cinta Di sana, aku menemukanmu sedang terse...

Puisi Cinta Romantis untuk Kekasih

Gambar
Wajah Kekasih Semilir angin senja melerai rambutmu yang basah Senyum yang ranum di balik jendela cakrawala Wangi rambutmu yang kucuri dari lipatan angin Kuikat dengan sehelai keteguhan dalam hatiku Wajahmu yang bersinar nan teduh  melahirkan mimpi Tatapan matamu mampu menaklukan kerumitanku Baru saja, anak anak mimpi membisikan padaku; "temuilah tatapan yang kelak menunjukan jalanmu" Wajahmu yang menggenang di kelopak mataku Meneteskan bulir-bulir rindu di setiap rasa sepi Kau menangguhkan segala yang fana di dunia ini Menjadikan cinta tumbuh dalam keabadian Menyebut namamu saja, membuat seluruh aliran darah bergetar Detak jantung semakin cepat melampaui kata yang ingin kuucapkan Angan dan inginku melayang bersama angin semilir Lalu mengendap di pucuk-pucuk langit 09 Juli 2019 Genuk Wawan Tallawengkaar