Berkabung dalam Puisi

PUISI BERKABUNG

Karya: Wawan Tallawengkar

Aku kumpulkan diksi yang berdebu
Di altar pemujaan, aku tertunduk lesu
Telah sampailah waktu yang ditunggu
Bara tak lagi merangah dan merindu
Pada api yang menjilati kayu-kayu
Tinggalah aku berkalang kelabu

Meratap pada langit tak beratap
Berdoa pada penguasa terang gelap
Berseminya bulan tanpa sabit, kulelap
Namun, ketika embun meneteskan harap
Tak jua mentari menyisihkan awan biru
Hanya terik mencerai angin perindu
Terlunta cinta tanpa kehadiranmu

Di atas meja, kertasku menguning
Terlalu tua, berkisah kasih nan bening
Jemari tiada kuat lagi menopang pena
Mataku tiada lagi mampu berkelana
Mengeja kata-kata tentang cinta
Diksiku telah diselimuti debu
Kulipat meja di kantongku
Lalu pejamkan mataku

#rontokankuekering
Demak, 05 April 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Srengenge - Puisi Bahasa Jawa

Anglocita

Kisah Cinta yang Tak Pernah Usang